Minggu, 5 Januari 2014
Bel istirahat berbunyi. Siang itu ntah kenapa malas kali
rasanya keluar dari kelas buat jajan dikantin hal yang rutin biasanya aku
lakuin ketika jam istirahat. Kalo biasanya aku selalu beli risol isi rendang dikantin
tapi kali ini nafsu aku hilang.
Aku terpikiran kapan bisa ngerasain yang
namanya jatuh cinta? Kapan aku bisa dapat pacar? Padahal kalo dilihat-lihat
tampang aku ini nggak rusak-rusak kali. Setidaknya kalo dibandingin sama Raul
Lemos masih gantengan aku lagi.
Tiba-tiba aja ada Rico lewat didepan kelas aku. Rico disini
bukanlah Rico Ceper artis presenter bola yang cadel sering nongol di TV itu.
Melainkan sahabat aku dari kecil. Kebetulan dia satu sekolah dengan aku tapi
beda kelas.
Dia jalan sempoyongan dipadu tatapan kosong dengan mulut yang
setengah terbuka. Seribu tanda tanya pun hinggap dipikiranku.
"Kenapa si Rico jadi aneh gitu ya? Apa jangan-jangan
cita-cita dia yang ingin jadi Polwan nggak direstuin sama orang tuanya makanya
jadi gitu?" Tanya ku dalam hati.
Tanpa pikir panjang lagi, langsung aja aku samperin dia
"Hey Ric, kenapa lo? Kok jadi lemes gini?"
"Gini Kal, aku tuh lagi suka sama seseorang"
"Ohya? Siapa namanya?" Aku mulai pasang muka penasaran
"Itu dia Kal orangnya. Lihat aja kearah jarum jam sembilan"
"Loh bukannya itu Atikah? Cewek cantik, manis, dan
berjenggot tipis?"
"Iya! aku suka sama dia!"
"Okee... terus?"
"Nah.. Aku bingung gimana cara ngungkapin perasaan aku
ini ke dia"
"Yauda sini aku bisikin cara-cara gimana mendapatkan
hati gebetan" Rico cengengesan nahan gelik karena aku bisikinnya terlalu
dekat dengan telinganya.
Dua hari kemudian ketika pulang sekolah aku putusin buat
singgah kerumah si Rico sekalian mau nyari tau gimana perkembangan dia dengan
si Atika itu. Kebetulan rumah dia juga nggak terlalu jauh dengan komplek rumah tempat
aku tinggal.
"Ricoo..Ricoo..." (6 menit kemudian)
"Haloooo... ada orang disiniiiii??" (12 menit kemudian
aku masih tetap di kacangin didepan rumah dia)
"Maaff..maaff.. agak telat, nggak sadar ada orang
soalnya tadi aku lagi asik bbman ama Atikah" Rico menggaruk-garuk
kepalanya, diikuti benda kecil-kecil berwarna putih yang berjatuhan.
"Iyaa..iyaa nggak apa kok. Gimana perkembangan lo sama
si Atikah itu?" Sambil berjalan kekamar Rico
"Yaa, seperti yang lo lihat Kal. Aku sama dia uda
jadian!! dan itu berkat lo Kal!! Makasih banyak ya!!" Rico meluk erat
tubuh aku hingga tulang rusuk ku nyaris patah
"Nah sebagai tanda terima kasih aku ke lo Kal, nih aku
bikinin air minum spesial buat lo!"
"Buset! ini minuman apa panadol sirup ya? aneh gini
warnanya" muka aku setengah curiga.
Seketika lamunan aku buyar oleh pertanyaan Rico.
"Jadi lo uda berapa kali pacaran kal"?
"Pacaran? jangankan pacaran buat ngerasain jatuh cinta
aja aku belom pernah"
"Eh maksudnya? Lo kan yg ngasih tau ke aku caranya
buat ngedapetin si Atika? sedangkan lo sendiri belom pernah jatuh cinta? Untung
cara yang lo kasih itu mujur. Kalo nggak?" Muka Rico merah padam
"Hehe.. sorry Ric, naluri gue tiba-tiba aja muncul. Kan
sebagai sahabat yang baik mesti saling tolong menolong" (ngeles)
"Bisa aja lo Kal!" Rico ngejitak kepala imut aku
"Mmm.. Ric, aku cabut dulu ya, soalnya jemuran belom
aku ambil lagi nih takut hujan soalnya langit udah mau mendung tuh" nunjuk
langit
"Yaelaahh... baru juga mau mendung, yauwesslaahh TITI
DJ ee.."
"TITI DJ? apaan tuh? Tanya ku penasaran
"HaTI-haTI Di Jalan! Hahaha.."
"Kambing!! Kira aku apaan tadi!" Aku bergegas
keluar dari kamarnya dengan keadaan setengah bete.
Ketika keluar dari pintu pagar rumah si Rico tiba-tiba aja
ada cewek dengan ciri-ciri matanya agak sipit, keturunan bangsa tionghoa,
kulitnya putih dengan tahi lalat di dekat hidungnya sambil menaiki motor lewat
persis didepan aku.
"Itukan cewek yang tinggalnya disekitaran komplek aku
juga" gumam aku dalam hati.
Tiba-tiba aja detak jantung aku mulai tak seirama lagi. Mata
aku terpaku seutuhnya kearah dia. Jadi ini yang namanyaaa..........
naahh,,, ini baru bsa koment,, kan enag neh,, bgini,,
BalasHapusnahhh!!! ahahaha.. ini semua berkat "sahabat Among" :D
BalasHapus